Sabtu, 22 November 2014

0 TIMNAS = MU : Dilematisnya Penyerang Lubang

Ujian awal itu terlewati. Dengan "sedikit" keberuntungan, TIMNAS kita mampu menahan imbang tuan rumahVietnam.

Beberapa jam sesudahnya. MU mampu memukul Arsenal di Emitaes Stadium, yang juga menurut saya pribadi dengan "sedikit" keberuntungan. Baayangkan, Arsenal menguasai dengan 17 tembakan shoot on goal dan 9 on target. MU hanya mempunyai 2 shoot on target. Tapi hasil akhir berbicara lain. Dan itulah sepakbola.

Bagi saya, bukan itu saja yg sama.

Riedl dan Van Gaal sebenarnya punya tipe yg sama. Mereka penggemar formasi 4-2-3-1 dengan variant menjadi 4-3-3. Oke, dalam beberapa pertandingan Van Gaal menggunakan 3 bek sejajar. Tapi itu bukanlah dia yg sesungguhnya. Itu hanya keberlanjutan dia dengan euforia di piala dunia yang masih terbawa.

Buktinya, sekarang dia kembali ke formasi andalannya : 4-2-3-1.


Dengan tipe sitem play yg sama itu, saat ini mereka pun dihadapkan pada kegalauan yg sama. Ketika di TIMNAS kegalauan itu bernama Boaz Salossa, maka di MU kegalauan itu bernama Wayne Rooney, hehe....


Kenapa begitu ?

Dengan sistem play seperti itu, sejatinya harus ada seorang jendral di lapangan tengah yg bermain sedikit di bawah penyerang sebagai otak permainan, sebagai penyerang lubang, tetapi bukan striker. Seperti Ozil di Arsenal, Oscar di Chelsea dan Zah Rahan (dulu) di Persipura. Pemain bertipe itu ada stoknya saat ini. Juan Matta di MU dan Firman Utina di TIMNAS. Bahkan gelandang muda kita, Evan Dimas pun bisa di dorong bermain di posisi itu. Masalahnya, Riedl tidak kuasa mencadangkan Boaz Salossa, terlebih lagi Van Gaal tidak mungkin mencadangkan Rooney.

Solusi yg diambil kemudian, kedua pemain tersebut dimainkan sedikit di belakanga striker dan "berpura-pura" menjadi penyerang lubang. Juan Matta tetap menjadi cadangan dan Firman Utina / Evan Dimas bernasib serupa.

Bagaiman hasilnya ?

Untuk TIMNAS masih terlalu dini menilai. Hasil imbang melawan Vietnam sebenarnya cukup posisitf. Walaupun dari segi permainan tidak bisa dibilang bagus. Keseimbangan itu tidak terjadi. Ya, (menurut saya) karena tidak adanya pemain di posisi nomor 10 itu.,...
Untuk MU, (menurut saya sama saja). Saya pernah menonton pertandingan , mereka melawan Chelsea. Waktu itu Rooney terkena sanksi dan Juan Matta mengisi posisi nomor 10. Lepas dari kekalahan mereka 0-1, itulah permainan tercantik MU selama musim ini berjalan. Ditopang dengan Maria dan Janujaz yg bermain melebar, permainan MU sangat seimbang dan menarik.

Kita nantikan saja apakah penyerang-penyerang lubang itu akan tetap menghiasi bangku cadangan.... 

Selasa, 18 November 2014

0 Orang Buta dan Gajah.....

Melihat paradoks dan perdebatan yang terjadi pasca kenaikan BBM, saya teringat cerita orang buta dan gajah....
Orang buta pertama mengatakan.....Gajah itu panjang, karena dia hanya memegang (mengetahui) belalainya
Orang buta kedua mengatakan.....Gajah itu lebar dan tipis, karena dia hanya memegang (mengetahui) telinganya
Orang buta ketiga mengatakan......Gajah itu besar bulat dan tinggi, karena dia hanya memegang (mengetahui) kakinya
Begitulah intinya.....semua bercerita seakan mereka pawang gajah, padahal mereka hanya orang buta tadi..
Karena saya (juga) bukan pawang gajah, lebih tertarik saya mengamati orang-orang buta itu bercerita daripada ikut mempersoalkan gajah 
‪#‎dapat‬-ilham-setelah-sholat-subuh,hehehe..

Jumat, 28 Desember 2012

0 Cerita Inspiratif --- **Alm. Houtman Zainal Arifin


Seorang Office Boy yang menjadi Vice President di Citibank

Sekitar tahun 60-an Houtman memulai karirnya sebagai perantau. Berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di
jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

0 Gaya kepemimpinan JOKOWI

Setelah era kepemimpinan Gusdur berakhir, jarang sekali kita melihat tokoh pemimpin nasional yang berani mengambil langkah-langkah nyeleneh dalam gaya kepemimpinannya. Rata-rata bermain aman dengan sistem kepemimpinan yang datar, ikut alur dan seperti apa adanya (baca : seperti yang sudah ada). Saya tidak menyebut bahwa gaya memimpin yang nyeleneh itu lebih baik daripada gaya kepemimpinan yang biasa-biasa saja. Buktinya, SBY dengan gaya kepemimpinan yang berwibawa dan kharismatik tetap menjadi ikon besar bangsa ini. Pujaan banyak orang. Terutama (katanya) kaum ibu-ibu. 
Masalah gaya kepemimpinan adalah masalah selera dan pembawaan. Sehingga yang menilai pun akan sangat tergantung pada selera yang melihat. Ibarat menonton sepakbola, ada yang senang melihat gaya Barcelona yang pendek-cepat dengan tiki-taka. Ada yang senang Inggris dengan Kick and Run. Dan ada yang senang Jerman dengan permainan bola panjang dengan mengandalkan kekuatan tubuh. Semuanya masalah selera. Tidak ada yang bisa mengklaim mutlak yang satu lebih baik dari yang lainnya. Tapi satu yang pasti apapun tipe permainannya, semua penonton akan menginginkan kemenangan pada tim pujaannya. Bukan begitu ?

Senin, 24 Desember 2012

1 TIM NASIONAL Impian

Perhelatan AFF Cup 2012 telah usai dengan menyisakan cerita indah buat Singapura dan menggores kisah pilu bagi Indonesia. Tidak lolos di penyisihan grup merupakan salah satu hasil terburuk selama AFF Cup di gelar. Apa yang salah ? Bahkan Filipina, Myanmar hingga Brunei telah menunjukkan progress yang luar biasa terhadap perkembangan persepakbolaan mereka, tapi kita malah jalan di tempat, kalau tidak mau dibilang "mundur pantat". Sekali lagi apa yang salah ?
Tidak susah menjawabnya. Dan saya rasa kita semua setuju bahwa kekisruhan di tubuh induk organisasi sepakbola kita yang merupakan muara dari segalanya. Tidak usah ada yang perlu dibela atau dibenarkan. IPL ataupun ISL atauapun apapun itu namanya menjadi sumber dan biang dari segalan permasalahan ini. Masih ingat komentar Andik ketika diwawancarai setelah melesatkan gol cantik ke gawang Singapura ? "Anda boleh benci sama PSSI atau KPSI, tapi jangan benci sama TIMNAS". Siapapun yang mendengar hal itu pasti akan tersentak hatinya. Lantas sampai kapan kekisruhan ini akan berlangsung ? Sampai kapan kita bisa melihat kolaborasi seluruh penggiring bola terhebat di tanah air ini bisa bermain bersama kembali ? Kapan TIMNAS impian kita akan kembali ?

1 Membuka situs yang diblok

Sebagai pengguna internet sering kita tidak ingin dibatasi untuk menjelajahi dunia maya. Namun karena maraknya aksi "pemblokiran" kadang kita merasa terganggu dengan hal tersebut. Tulisan ini tidak bermaksud mengarahkan anda ke sisi negatif dari penggunaan internet. Namun sebagai sharing sekaligus menambah pengetahuan kita tentang "jalan-jalan belakang" dari ilmu internet itu sendiri.

Banyak jalan menuju roma. Begitu pula dengan meng-akali (baca : mengakses) situs-situs yang diblokir. Disini saya akan menjelaskan salah satu yang termudah dan tersimple yaitu dengan menggunakan Open DNS atau DNS Google. Cara ini dapat kita lakukan dengan cepat tanpa harus melakuan downoad software tertentu.

 

Tulisanku, Karyaku, Inspirasiku..... Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates